Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

settia

Lenteraku: Sebuah Kisah Perjuangan Membangun dan Mengembangkan Perpustakaan Desa Lentera Wonosobo

Lenteraku: Sebuah Kisah Perjuangan Membangun dan Mengembangkan Perpustakaan Desa Lentera Kulonprogo D.I. Yogyakarta

Penulis : Nurul Hidayah
Ditulis dalam rangka mengikuti Lomba Menulis Kisah Inspiratif Perpustakaan Desa dengan tema Dari Desa Membangun Bangsa

Perpustakaan Desa yang diberi nama “Lentera” terletak di Desa Besani Kecamatan Leksono Kabupaten Wonosobo,  salah satu kota dingin di Jawa Tengah. Berdirinya Perpustakaan Lentera berangkat dari ide dan gagasan adik-adik KKN UGM. Menjadi orang pertama yang mereka ajak untuk menjadi pengelola,  sempat membuat Kami ragu. Karena saat itu Kami tidak tau sama sekali bagaimana cara mengelola Perpustakaan Desa. Tetapi mereka berhasil meyakinkan Kami. Kami yang masih awam dengan ilmu perpustakaan mulai diajari bagaimana cara mengolah bahan pustaka dan membuat administrasi perpustakaan. Ternyata tidak serumit yang Kami bayangkan dan mulai terasa menyenangkan. Berbagai pelatihan yang diadakan oleh dinas ARPUSDA Kami ikuti untuk menambah ilmu dan pengetahuan Kami.

Tidak ada kendala yang berarti saat awal Lentera berdiri, bahkan pihak pemerintah desa menyediakan tempat yang setrategis untuk kami. Kami mulai membersihkan dan  merapikan bangunan tua yang sudah mulai lapuk termakan usia, pembuatan hiasan sederhana untuk mempercantik ruangan agar menarik. Dengan modal buku hibah dari teman-teman dan masyarakat, pada tanggal 14 Agustus 2019 Lentera resmi di launcing dan Alhamdulillah disambut baik oleh masyarakat.

Mulai terpikir oleh Kami, bagaimana perpustakaan ini bisa berjalan tanpa adanya pendanaan?  Sejak awal pemerintah desa sudah menjelaskan bahwa tidak ada anggaran untuk tahun 2019, karena baru akan dianggarkan di tahun 2020. Mencari donator tidaklah mudah karena mereka beranggapan bahwa Perpustakaan Desa adalah tanggung jawab desa. Tidak ada pilihan lain selain memakai uang pribadi untuk membeli ATK dan hadiah sederhana untuk berbagai kegiatan anak-anak.

Berbagai cara kami lakukan untuk mengenalkan Lentera kepada masyarakat, salah satunya dengan membagikan selebaran yang tak jarang hanya dianggap sebagai angin lalu. Kegiatan sederhana yang rutin kami adakan setiap bulan seperti menonton film edukasi bersama yang diakhiri dengan kuis berhadiah, mengadakan Lomba Cerita Bergambar, membuat MADING dan belajar Bahasa Inggris bersama yang bertujuan agar menarik adik-adik untuk datang ke perpustakaan.

Tiga bulan berjalan, Lentera ditunjuk untuk mewakili Kecamatan Leksono untuk mengikuti lomba Perpustakaan Desa Tingkat Kabupaten yang diadakan oleh Dinas ARPUSDA. Siap tidak siap, mau tidak mau, kami harus mewakili. Koleksi yang masih sangat terbatas serta sarana dan prasarana yang belum memadai membuat kami merasa sangat pesimis, tidak banyak yang bisa kami lakukan selain memaksimalkan bagian administrasi yang menjadi salah satu aspek penilaian. Ketika hari penilaian tiba rasanya kami sudah pasrah saja, tidak ada ekspektasi untuk menjadi juara. Dan ternyata Alhamdulillah Lentera mendapat Peringkat ke-7.

Mempertahankan tidak semudah membangun. Memang benar, kami sempat ingin menyerah bukan karena lelah tapi karena mulai terdengar cibiran orang yang mengatakan, “Mbak,  rajin banget ke Perpus, digaji berapa?”. Begitupun dengan keluarga yang menginginkan Kami untuk bekerja di tempat yang lebih baik dengan penghasilan yang lebih baik pula. Dorongan untuk mengundurkan diri semakin kuat, tapi tidak dengan hati kecil Kami  yang sudah terlanjur nyaman bertemu dengan adik-adik. Tidak ada pilihan lain selain membuktikan kepada mereka bahwa  apa yang kami lakukan bukanlah hal yang sia-sia dan tidak menguntungkan. Ibarat kata sudah terlanjur basah tidak ada pilihan lain selain melanjutkan. Belajar menerima dan meyakinkan diri bahwa tidak ada hal sia-sia saat kita berlomba-lomba dalam kebaikan dan percaya bahwa rejeki sudah Allah atur sedemikian rupa.

Awal bulan Februari 2020 di Desa kami sering turun hujan deras yang membuat kami was-was. Bagaimana tidak, bangunan tua itu mulai menampakkan kelemahannya. Dinding mulai retak, atap mulai terlihat renggang yang setiap kali turun hujan seolah mempersilahkan air masuk ke dalam ruangan. Sempat meminta perbaikan pada pihak desa, tetapi tak kunjung diperbaiki. Memberanikan diri lagi untuk meminta izin pindah sementara ke rumah pribadi tetapi tidak diizinkan dengan berbagai alasan. Pihak desa menyuruh kami untuk bersabar karena tahun ini aggaran renovasi akan turun. Kami meminta kembali jika tidak diperkenankan pindah, maka tolong untuk segera diperbaiki. Alhamdulillah sudah diperbaiki meskipun harus menunggu lama.

Kabar dana untuk renovasi sudah turun kami terima, kami pun sangat bahagia tak sabar rasanya ingin memiliki gedung baru yang lebih layak dan nyaman. Allah berkehendak lain, pandemi covid-19 menyebabkan dana renovasi dialokasikan untuk penanganan covid-19. Rasa kecewa pasti ada gedung baru hanya angan,  dan harus bersabar hingga tahun depan. 

Dimasa pandemi ini, 3 bulan Lentera tutup sementara. Rasa rindu ingin bertemu dengan adik-adik mulai terasa, begitupun mereka, saat berpapasan di jalan sering mereka bertanya, “Mbak, kapan Lentera buka?”. Hal itu membuat Kami ingin segera membuka kembali Lentera, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan.  

14 Agustus 2020 tidak terasa Lentera sudah berusia 1 tahun, sesuai dengan namanya semoga Lentera bisa menjadi penerang kegelapan ilmu dan semoga kedepannya Lentera bisa lebih baik lagi. Hadiah terindah untuk Lentera adalah pengajuan proposal kami disetujui oleh Perpusnas. Hibah Smart TV, printer, dan 500 buku  dari Perpusnas sudah kami terima. Alhamdulillah semua itu membuat kami menjadi lebih semangat meneruskan perjalanan Lentera.

Dokumentasi Kegiatan Perpustakaan Desa Lentera Wonosobo

Dokumentasi Kegiatan Perpustakaan Desa Lentera Wonosobo

Biodata Penulis


Nurul Hidayah lahir di Wonosobo,  25 Agustus 1994. Beralamat di Serandil Rt 01/Rw 03,  Desa Besani,  Kec. Leksono,  Kab. Wonosobo. Merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara. Jenjang pendidikan sekolah dasar di SD N 2 Besani, SMP N 1 Leksono, SMA Muhammadiyah Wonosobo jurusan IPS dan sudah menyelesaikan pendidikan Diploma III di STIKES Harapan Bangsa Purwokerto prodi D.III Kebidanan pada tahun 2015. Penulis sebagai ketua Perpustakaan Lentera ingin membagikan Cerita dalam rangka mengikuti Lomba Menulis Kisah Inspiratif Perpustakaan Desa Nasional  dengan tema “Dari Desa Membangun Bangsa”
  

Posting Komentar untuk "Lenteraku: Sebuah Kisah Perjuangan Membangun dan Mengembangkan Perpustakaan Desa Lentera Wonosobo"