1001 Cara untuk Mendekatkan Anak Bangsa dengan Literasi
Penulis: Siti Zulfa
Ditulis dalam rangka mengikuti Lomba Menulis Kisah Inspiratif Perpustakaan Desa dengan tema Dari Desa Membangun Bangsa
Membaca menjadikan wawasan seseorang bisa bertambah
Buku adalah jendela dunia lalu apa salahnya jika kita membuka jendela itu selebar-lebarnya. Tidak ada batasan untuk kita belajar dari orang bodoh menjadi orang pintar semua itu ada prosesnya. Cacian hinaan dan kegagalan pasti selalu ada di setiap perjuangan Didesa terpencil jauh dari kota, rintangan akan dimulai jangan lemah kita semua bisa asal ada niat yang tulus semua untuk anak bangsa.
Pada tahun 2019 terbentuklah Taman baca masyarakat yang di anggotai 17 pengurus, 1 ketua dan 1 niat, kami satukan semangat untuk membangun bangsa program pertama kita buat pamflet open donasi buku layak baca untuk di-share di sosial media, alhamdulillah respon masyarakat serta temen- temen sangat baik. Mereka men-support kami dengan membantu menyebarluaskan pamflet tersebut. Hal baik setelah kami menshare pamflet banyak sekali orang orang dengan kerendahan hatinya menyumbangkan/ mendonasikan buku tersebut untuk Taman baca masyarakat. Dan berharap bukunya bisa berguna dan bermanfaat untuk anak anak yang membacanya.
Setelah semua buku hibah/donasi terkumpul lumayan banyak, kami para anggota relawan literasi mengadakan lapak baca keliling disekitar dukuh Cipluk Sidokumpul dan respon masyarakat sangat baik menurut kami . masyarakat senang serta mendukung karenanya anak- anak nya bisa belajar dengan antusias di luar jam sekolah.
Setelah beberapa bulan aktif keliling untuk lapak baca kami berpikiran untuk merubah taman baca masyarakat menjadi perpustakaan desa. Pertama respon pemerintah desa cukup kurang mengenakkan menurut kami. Kami tidak menyerah dan selalu mencari 1001 Cara untuk kemajuan anak bangsa. Proposal kami ajukan akhir tahun 2019 sampai berapa bulan belum di-ACC.
Tapi kami tidak lengah lapak baca keliling selalu kami aktifkan dan respon masyarakat masih mendukung jadi tidak ada salahnya jika kami terus berjuang dan hibahan/pamflet donasi tetap kami buka.
Walaupun pemerintah desa setempat belum juga merespon proposal kami, tapi kami selalu semangat untuk belajar karena hal yang terpenting adalah respon masyarakat sangat baik sampai akhirnya ada salah satu warga relawan mau membantu kami jika suatu saat nanti kita mendirikan perpustakaan Desa ia bersedia jika rumah kosongnya untuk kami tempati sebagai perpustakaan desa nantinya . 1001 Cara akan kami cari untuk bisa mendirikan perpustakaan Desa agar anak-anak bisa nyaman belajar dan tidak perlu kepanasan dan resah saat belajar. Setelah menunggu beberapa bulan akhirnya proposal diakses oleh tuannya dan kami bergegas untuk merenovasi rumah yang ditawari oleh salah satu warga
Tanggal 14 Maret 2000 louncing perpustakaan yang diberi nama Perpustakaan Ceria. Respon warga sangat baik dan anak-anak pun senang karena sudah ada tempat nyaman untuk belajar bersama. Walaupun sementara kita numpang di rumah salah satu warga semoga pemerintah segera memberi dana untuk pembangunan perpustakaan, setelah perpustakaan dibuka anak-anak rajin belajar dan mewarnai.
Hal yang kami suka adalah saat anak-anak sangat antusias datang ke Perpustakaan Ceria sebelum jam perpustakaan dibuka, itu membuat kami menjadi lebih bersemangat untuk berusaha melengkspi fasilitas perpustakaan yang seharusnya dan semestinya. Anak-anak begitu rajin berhitung, membaca dan tak lupa kami selingi dengan menggambar dengan kertas HVS bekas yang sisi sebelahnya kosong. Sesekali anak anak berebut pensil warna dan ingin cepat cepat menselesaikan gambaranya dan sudah tak sabar ingin menunjukkan hasil gambarannya kepada kami. Mereka selalu antusias dan itu membuat kami semakin ingin mengembangkan perpustakaan ini.
Dengan respon positif masyarakat dengan adanya perpustakaan ini, masyarakat juga senang berkat adanya perpustakaan ini bisa menjadi jendela baru bagi masyarakat saat membaca buku seperti mengolah bahan limbah menjadi bahan kerajinan. Masyarakat akhirnya tidak memandang sebelah mata buku, karenannya disitu ada sumber ilmu yang sebelumnya tak terfikirkan oleh masyarakat, sampah yang awalnya hanya dibuang sia sia kini bisa diolah kembali menjadi barang barang yang lebih berguna dan itu bisa dijual serta menambah pendapatan bagi ibu rumah tangga yang sebelumnya hanya dirumah saja akhirnya masyarakat lebih inofatif dan kreatif.
![]() |
Dokumentasi Kegiatan Perpustakaan Ceria |
![]() |
Dokumentasi Koleksi Buku Perpustakaan Ceria |
![]() |
Dokumentasi Kegiatan Perpustakaan Ceria |
BIODATA PENULIS
Nama: Siti Zulfa
Alamat: Cipluk RT 014/RW 005 Kel. Sidokumpul, Kec. Patean, Kab. Kendal, Jawa Tengah
Tempat,Tanggal Lahir: Kendal, 14 juli 2000
Jenis Kelamin: Perempuan
Status: Belum Menikah
No. Telefon: 083842102302
Email: zulfanousi@gmail.com
Pendidikan Formal:
1. SD N 3 Sidokumpul
2. SMP 2 Patean
Pendidikan Informal:
1. Kursus Komputer Di pusaka Sukorejo th 2019
Membuat generasi yang suka membaca buku ya
BalasHapusWihhhhh,semangat terus ya kak
BalasHapusLanjutkan kak
BalasHapusSangat bermanfaat kak 👍
BalasHapusSemangat terus
BalasHapusWahhh mantep kak, semangat terus
BalasHapusWahh bagus ini, semangat terus pokoknya
BalasHapusSemangat kak, jangan sampai minat baca Negeri kita mati. Semangat para pejoeang🌻
BalasHapusSemangat untuk terus memajukann generasi cinta baca diindonesia kaa
BalasHapusSemangat untuk terus memajukann generasi cinta baca diindonesia kaa @perpus_ceria23
BalasHapusSemngat berjuang terus untuk menggerakkan literasi
BalasHapusSemangat terus kak 👍
BalasHapusSemoga dengan berdirinya perpusdes ceria dapat membantu membuka wawasan masyarakat desa Sidokumpul khususnya dukuh cipluk serta membantu anak2 bangsa untuk menjadi generasi yang lebih unggul, aminnn
BalasHapusSemangat kakakk
BalasHapusTeruslah berjuang demi kemajuan literasi di indonesia
BalasHapusSemngat terus ka, salam literasi dari kami,semoga terus konsisten dan bisa diterima dimasyarakat dengan tidak sebelah mata, dan mampu menciptakan generasi cinta baca💪🏻
BalasHapusSemngat terus ka, salam literasi dari kami,semoga terus konsisten dan bisa diterima dimasyarakat dengan tidak sebelah mata, dan mampu menciptakan generasi cinta baca💪🏻
BalasHapus