Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

settia

Raih Gelar Terbaik Nasional, Pustakawan DIY Layak Dijadikan Teladan

Raih Gelar Terbaik Nasional, Pustakawan DIY Layak Dijadikan Teladan

Pusat Pengembangan Pustakawan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia telah menetapkan Anang Fitrianto Sapto Nugroho, S.Sos sebagai pustakawan berprestasi terbaik tingkat nasional tahun 2018. Penghargaan ini diumumkan pada awal September 2018 lalu.

Anang saat ini tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY. Sebelumnya, Anang pernah dinobatkan sebagai Runner Up Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat DIY tahun 2017.

Dalam presentasinya di Perpustakaan Nasional RI, Anang menyinggung program Gerakan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Menurutnya, untuk mewujudkan gerakan tersebut, seorang pustakawan harus menjadi pustakawan yang transformatif.

“Pustakawan yang transformatif ialah pustakawan yang memiliki ciri adaptif, fleksibel dan inspiratif. Adaptif artinya, pustakawan harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Fleksibel artinya, mampu mengangkat semua potensi yang ada di sekitarnya untuk dimanfaatkan bagi masyarakat sekitarnya pula. Sedangkan inspiratif artinya bagaimana pustakawan bisa menginspirasi banyak orang dengan pemikirannya,” jelasnya.

Sebagai pustakawan, Anang mengaku cukup banyak melakukan pendampingan dalam pengembangan perpustakaan. Mulai dari perpustakaan perguruan tinggi, hingga perpustakaan desa. Untuk perpustakaan desa, Anang mengaku memiliki fokus untuk menggunakan dana desa bagi pengembangan perpustakaan.

“Ini sebuah potensi yang menurut saya sangat besar. Desa biasanya sulit untuk mewujudkan penyerapan dana desa hingga 100 persen. Namun dengan adanya pengembangan perpustakaan desa, membantu penyerapan dana desa, tentu untuk kemanfaatan yang lebih besar,” imbuhnya.

Salah satu pertimbangan Anang bisa dinobatkan sebagai pustakawan berprestasi terbaik 2018 karena ia sudah cukup banyak menghasilkan karya tulis kepustakawanan. Beberapa karya tulis dari pria kelahiran Wonosobo, 12 Agustus 1980 antara lain: Literasi dan perpustakaan sebagai basis pembelajaran bagi pustakawan sekolah dasar, Literasi digital bagi arsiparis, Pemasaran perpustakaan desa, Peran perpustakaan dalam mendukung kinerja instansi, dan Strategi pengembangan perpustakaan instansi. 

Posting Komentar untuk "Raih Gelar Terbaik Nasional, Pustakawan DIY Layak Dijadikan Teladan"