Nilai Pendidikan pada Perpustakaan Desa di Masyarakat
Oleh: Pawit M. Yusup, Encang Saepuddin
Perpustakaan mengelola jenis-jenis koleksi cetak dan non cetak yang semuanya bias digunakan untuk belajar bagi masyarakat secara luas tanpa membeda-bedakan status sosialnya. Dari mana pun asalnya, anggota masyarakat bisa belajar dan meencari informasi dan sumber-sumber informasi untuk kepentingan belajar sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, perpustakaan pun menyediakan sumber-sumber informasi yang bisa mendukung kegiatan belajar sepanjang hayat.
Buku-buku dan sumber-sumber informasi lain hasil karya anak bangsa yang terdiri atas bahan tercetak maupun dalam bentuk digital dan bahan lain termasuk media digital, yang isinya mengenai bidang ilmu filsafat, psikologi, agama, ilmu-ilmu sosial, bahasa, ilmu-ilmu murni, ilmu-ilmu terapan, kesenian, kreasi, sastra, geografi, dan sejarah, dan ilmu pengetahuan lainnya. Semua buku, media, dan sumber-sumber informasi lain yang ada di perpustakaan, secara prinsip mengandung nilai-nilai pendidikan, dan bias dimanfaatkan untuk bahan belajar oleh masyarakat.
Proses pemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat ini tidak dibatasi oleh sekat-sekat usia dan pendidikan. Apalagi ketika perpustakaan sudah mengembangkan koleksi yang berbasis digital, nilai kemanfaatannya menjadi relatif tak berbatas ruang dan waktu. Artinya, kapan pun dan di mana pun, informasi dan sumber-sumber informasi yang dikelola oleh perpustakaan bisa diakses oleh masyarakat pemustakanya. Dari aspek inilah kemudian muncul nilai pendidikan sepanjang hayat bagi perpustakaan.
Posting Komentar untuk "Nilai Pendidikan pada Perpustakaan Desa di Masyarakat"