Perpustakaan Desa Gampingan Gemar Membaca (GGM) Juara I Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik Tingkat Nasional 2018
Berbicara dunia literasi di perdesaan, kerap kita terjebak pada ketidakberdayaan masyarakatnya. Selain keengganan atau asumsi masyarakat malas membaca buku sampai pada minim atau tidak adanya fasilitas, selalu nangkring di otak kita saat membicarakan hal tersebut.
Berangkat dari hal
inilah, masyarakat di Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, bersama pemerintah desa
serta kecamatan. Merubah paradigma berpikir kita mengenai ketidakberdayaan
masyarakat di perdesaan atas dunia literasi. Geliat dan kesadaran pentingnya
membaca di Desa Gampingan, Pagak, pun gayung bersambut. Pemerintah Kabupaten
Malang melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan maupun secara langsung Bupati
Malang Dr H Rendra Kresna, mendukung penuh hal tersebut.
Tentunya, banyak
kendala saat masyarakat Gampingan memulai mendirikan perpustakaan desanya yang
diberi nama Gampingan Gemar Membaca (GGM). Berbagai kendala yang diposisikan
sebagai bentuk tantangan dalam menghidupkan kebiasan membaca dalam masyarakat,
lamban laun teratasi.
Sampai pada tahap
berbagai perlombaan perpustakaan desa, baik tingkat Kabupaten sampai Provinsi
pun diikuti. Hingga akhirnya perpustakaan desa Gampingan Gemar Membaca, menjadi
perwakilan Provinsi Jawa Timur (Jatim) di tingkat nasional dalam Lomba
Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2018.
“Berbagai kerja keras
dan kerja bersama tersebut, alhamdullilah Perpustakaan Desa Gampingan Gemar
Membaca (GGM) berhasil menjadi juara 1 tingkat nasional. Penghargaan tersebut
diumumkan tadi malam (6/9/2018) di Hotel Orchardz Industri, Jakarta,” kata
Sukowiyono, kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Malang, Jumat
(7/9/2018).
Keluarnya Perpustakaan
Desa Gampingan Gemar Membaca (GGM) sebagai juara I Lomba Perpustakaan
Desa/Kelurahan Terbaik Tingkat Nasional bukanlah pekerjaan mudah seperti
membalikkan tangan. Selain banyaknya kendala dalam masyarakat mengenai
kebiasaan membaca, persepsi khalayak umum mengenai perpustakaan pun masih
terbilang tidak tepat. Perpustakaan, apalagi berada di tingkat desa, hanya sebagai
bagian dari pelengkap atau asal ada untuk memenuhi kewajiban saja. Berisikan
buku-buku apa adanya, tidak terawat, dan hanya menghamburkan waktu saja untuk
mengunjunginya. Hal inilah yang menjadi pekerjaan berat bagi pengurus
perpustakaan maupun pemerintah yang kini terus gencar membudayakan literasi di
tengah masyarakat.
Sukowiyono pun tidak
menampik masih adanya persepsi tersebut. Karenanya, pihaknya terus gigih
melakukan berbagai inovasi untuk mendukung terus tumbuhnya perpustakaan di
tingkat desa. Berbagai perlombaan rutin setiap tahun di tingkat Kabupaten
sampai pada bantuan ribuan buku serta fasilitas perpustakaan menjadi program
utama di dinas yang dipimpinnya tersebut.
“Tapi dengan adanya
contoh baik, bahkan sampai ditingkat nasional tersebut, persepsi salah mengenai
perpustakaan desa bisa diminimalisir. Banyak manfaat perpustakaan desa yang
kalau kita tarik lebih luas bisa secara langsung mendukung tiga program
strategis Kabupaten Malang. Berdampak ekonomi dalam mengurangi kemiskinan,
menjadi ruang alternatif pariwisata dan mendukung kesadaran terhadap lingkungan
hidup. Ini semua yang dilakukan oleh perpustakaan desa GGM,” urainya.
Di tingkat nasional
pun, perpustakaan desa GGM harus bersaing ketat dengan berbagai desa dan
kelurahan di cluster yang diikutinya. Para pesaing Desa Gampingan yang masuk di
cluster A merupakan daerah-daerah yang telah terkenal dalam dunia literasinya.
Desa Gampingan bersaing dengan perwakilan dari Jawa Tengah (Jateng),
Jogjakarta, Jawa Barat (Jabar), Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Kalimantan
Selatan (Kalsel).
Ketatnya persaingan
untuk memperebutkan nomor pertama di tingkat nasional, ini pun mampu dilewati
oleh Desa Gampingan, Pagak. Sejak menjadi perwakilan provinsi Jatim,
perpustakaan desa GGM terus berbenah diri dalam berbagai hal terkait pelayanan, koleksi maupun inovasi dan
kreatifitas.
“Ini momentum sangat
bagus untuk menjadi penyemangat perpustakaan desa lainnya. Desa lain bisa
menjadikan Gampingan sebagai jujugan belajar dan mereplikasi usaha dan upaya
merubah paradigma masyarakat luas mengenai perpustakaan,” ujar Sukowiyono.
Tak lupa, lanjut
Sukowiyono, seluruh kerja keras yang telah diraih oleh perpustakaan desa GGM,
Pagak, ini juga tidak terlepas dari dukungan penuh dan motivasi secara langsung
Bupati Malang selama ini dalam dunia literasi di Kabupaten Malang.
“Bapak Bupati dan Ibu
(Hj Jajuk Rendra Kresna) selalu aktif dalam mendukung geliat pertumbuhan
perpustakaan desa di wilayahnya. Peranan nyata ini juga sangat penting bagi
penyemangat seluruh desa. Karena menurut beliau, kemajuan sebuah daerah dapat
dilihat dari eksistensi
perpustakaannya,” pungkas Sukowiyono.[]
Posting Komentar untuk "Perpustakaan Desa Gampingan Gemar Membaca (GGM) Juara I Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Terbaik Tingkat Nasional 2018"