5 Fungsi Perpustakaan Desa Selain Sebagai Taman Baca
Selama ini dalam benak orang-orang yang terbayang tentang perpustakaan pasti sebagai tempat buku-buku untuk dibaca. Namun, ternyata kami menemukan perpustakaan desa tidak hanya berfungsi sebagai taman baca saja, melainkan bisa digunakan untuk kegiatan yang lainnya. Hal seperti itu sangat baik untuk pengembangan sebuah perpustakaan, agar tidak terkesan hanya memiliki satu fungsi dan kadang membosankan bagi masyarakat.
Pertama, perpustakaan desa berfungsi sebagai tempat bermain anak-anak. Perpustakaan desa kita sejatinya bisa dilengkapi dengan alat bermain anak-anak di bagian halamannya. Misalnya tempat duduk ataupun meja bergoyong depan-belakang, sejenis mainan anak TK. Sehingga anak-anak bisa membaca buku sambal bermain di perpustakaan desa tersebut. Selain itu, kita bisa menyediakan kursi dan meja khusus anak-anak di dalam perpustakaan, sehingga anak merasa berada di dunianya dan kerasan ketika membaca di dalam perpustakaan. Asyik ya?
Kedua, perpustakaan desa berfungsi sebagai tempat nongkrong atau berkumpul masyarakat. Kita sering melihat warga ataupun anak-anak remaja yang nongkrong di pinggir jalan dan pos kamling. Nah, alangkah baiknya kalau kita berupaya menjadikan perpustakaan desa sebagai tempat nongkrong yang edukatif bagi mereka. Tentu kita harus menyediakan sarana perpustakaan desa yang adaptatif, seperti tempat ngkrong sejenis kursi-meja ataupun warung kecil di bagian luar perpustakaan. Sehingga mereka tidak hanya nongkrong dan ngobrol saja, melainkan juga sewaktu-waktu bisa sambal membaca buku. Keren kan?
Ketiga, perpustakaan desa berfungsi sebagai tempat musyawarah masyarakat. Kita sering melihat warga berkumpul untuk meusyawarah dalam sebuah rumah warga atau di rumah RW/RT dan sebagainya. Nah, bagaimana kalau kita ajak mereka musyawarah di perpustakaan desa? Bisa lah ya, kan ruang perpustakaan bisanya luas dan cukup untuk menampung beberapa banyak orang. Entah di dalam perpustakaan ataupun di halamannya. Gunanya apa? Nah, gunanya adalah untuk memperkenalkan dan mendekatkan perpustakaan desa dengan masayarakat. Biar akrab kan?
Keempat, perpustakaan desa berfungsi sebagai tempat rapat atau musyawarah desa. Ternyata kita tidak hanya bisa mengfungsikan perpustakaan desa untuk masyarakat dan anak-anak, melainkan juga untuk apparat desa. Ketika mereka mengadakan rapat, perpustakaan desa bisa dijadikan tempat untuk mereka berkumpul. Entah di dalam perpustakaan ataupun di halaman perpustakaan. Gunanya adalah untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa apparat desa sangat peduli terhadap keberadaan perpustakaan. Masa pengurus desa tidak mau dekat dengan perpustakaan desa, iya kan?
Kelima, perpustakaan desa berfungsi sebagai pagelaran budaya, pengajian dan sebagainya. Biasanya kita menemui pengajian atau pagelaran dan juga acara seremonial lainnya di desa kita, entah di sekolah, di balai desa ataupun di tempat umum. Nah, bagaimana kalau kita adakan saja di perpustakaan desa? Sebut saja misalnya ada pagelaran Wayang Kulit. Kan bisa tuh ditaruh di halaman perpustakaan desa. Biar makin dekat dengan perpustakaan desa, kan?
Itu tadi 5 Fungsi Perpustakaan Desa selain sebagai Taman Baca. Semoga bermanfaat, ya!
Posting Komentar untuk "5 Fungsi Perpustakaan Desa Selain Sebagai Taman Baca"